Konsep Gaya Hidup Minimalis yang Perlu Anda Ketahui
Gaya hidup minimalis dapat dimanfaatkan sebagai salah satu langkah dalam mencapai kesehatan finansial dan kestabilan hidup. Konsep minimalis tersebut bukan berarti memiliki sedikit barang saja, melainkan mengurangi perilaku konsumtif.
Di zaman saat ini dengan beragam kecanggihan teknologinya, tentu saja siapapun seringkali tergiur untuk membeli apapun yang ada. Perilaku tersebut pastinya sangat bertentangan dengan minimalisme, sehingga perlu untuk dikurangi.
Banyak orang-orang yang saat ini sudah menerapkan gaya hidup ini. Selain untuk kesehatan finansialnya, namun juga untuk kesehatan mentalnya di hari tua. Mengapa? Karena gaya hidup berlebihan secara tidak sadar akan membuat seseorang kehilangan investasi hari tuanya.
Konsep Gaya Hidup Minimalis Ala Orang Jepang
Masyarakat Jepang dalam menerapkan gaya hidup ini tercermin melalui filosofi dan nilai-nilai budaya selama berabad-abad lamanya. Konsep ini dikenal dengan sebutan “wabi-sabi” yang berarti menghargai kesederhanaan, ketenangan, hingga keindahan dalam kealamian.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Jepang cenderung memiliki barang-barang dengan fungsi ganda. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah barang yang dimiliki tanpa mengorbankan kenyamanan atau kualitas hidupnya.
Masyarakat Jepang juga memiliki prinsip “ma” atau ruang kosong dalam desain rumahnya, di mana memungkinkan ruang bernapas. Dari situlah dapat tercipta suasana tenang dan teratur.
Biasanya, untuk memiliki gaya hidup minimalis, masyarakat Jepang akan menyingkirkan apapun yang bisa menimbulkan ketidakgembiraan hidupnya. Ini meliputi makanan sampai dengan interaksi sosial di lingkungannya.
Orang Jepang juga memiliki konsep dasar bernama Danshari yang isinya menolak, menyingkirkan, hingga memisahkan. Biasanya, konsep ini bermunculan dalam desain-desain bangunan disana untuk menimbulkan efek minimalis.
Bagian tidak kalah penting dalam lifestylenya adalah memanfaatkan semaksimal mungkin apa yang dimilikinya. Masyarakat Jepang cenderung membeli sesuatu apabila sudah mulai rusak atau fungsinya berkurang, seperti saat membeli pakaian.
6 Manfaat Gaya Hidup Minimalis
Gaya hidup ini memiliki beberapa manfaat yang sangat baik untuk pengembangan diri, antara lain:
1. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Mengurangi jumlah barang dan kekacauan dalam lingkungan sehari-hari mampu menciptakan kebersihan ruang, keteraturan, rapi, di mana secara tidak langsung akan memberikan ketenangan, baik fisik maupun pikiran.
Gaya hidup ini juga mendorong focus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. Individu akan mampu mengurangi keputusan yang bisa menimbulkan tekanan mental terkait kurangnya ketenangan dalam hidup.
2. Menghemat Waktu dan Uang
Melalui focus pada pembelian barang-barang yang hanya dibutuhkan, maka dapat membantu mengurangi pengeluaran hingga waktu, di mana berakibat pada terbuangnya secara sia-sia barang-barang tersebut.
Dengan penerapan gaya hidup minimalis ini, individu memiliki lebih sedikit waktu untuk merawat, membersihkan, hingga mengganti barang-barang tersebut. Selain itu, akan mendorong pengeluaran secara lebih bijaksana karena memprioritaskan kualitas dibanding kuantitas.
3. Meningkatkan Fokus dan Produktivitas
Gaya hidup ini menciptakan ketenangan dan keteraturan yang memungkinkan individu untuk focus pada hal-hal penting saja. Adanya kebersihan lingkungan dan kerapian tersebut membantu mengurangi gangguan visual penghalang konsentrasi.
Selain itu, dengan memiliki lebih sedikit barang dan komitmen, individu dapat memprioritaskan waktu maupun energinya untuk hal-hal penting. Dari situ nantinya gangguan dari sekitar akan berkurang.
4. Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan
Gaya hidup minimalis juga mendorong pengurangan konsumsi berlebihan sampai pada mengadopsi kehidupan lebih sehat. Misalnya, dengan memiliki makanan alami dan sederhana, menghindari makanan berlemak, sampai asupan energi untuk tubuh cukup.
Penerapan hal ini tidak hanya membantu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan fisik maupun mental saja, tetapi juga lebih bertanggung jawab untuk kesejahteraan hidupnya secara keseluruhan.
5. Menciptakan Kebersihan Lingkungan yang Berkelanjutan
Ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsi barang-barang yang sangat dibutuhkan saja, di mana akan membantu mengurangi limbah hingga jejak karbon individu. Hal ini akan berkontribusi pada pengurangan dampak negative lingkungan, seperti polusi udara.
Tips Memulai Gaya Hidup Minimalis
Memulai langkah-langkahnya dapat membebaskan diri untuk menuju perubahan. Untuk memulainya, Anda dapat melakukan beberapa tips berikut:
- Refleksi dan visi. Anda dapat merenungkan nilai dan tujuan hidup yang benar-benar dibutuhkan.
- Evaluasi kepemilikan. Ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan setiap barang dan tanyakan kepada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar memberi nilai atau hanya sekedar hiburan.
- Mulai dengan ruang kecil. Mulailah dengan satu area dalam rumah Anda, seperti lemari pakaian atau rak buku. Ini dapat dilakukan dengan mengalokasikan waktu untuk membersihkan dan menyederhanakan.
- Tetapkan prinsip satu masuk, satu keluar. Untuk memulai gaya hidup minimalis, maka dapat mempertimbangkan apa saja barang yang dibeli. Apakah barang tersebut sudah tidak memiliki fungsi atau bagaimana.
- Focus pada kualitas, bukan kuantitas. Pilihlah barang yang memiliki kualitas baik, seperti tahan lama, multifungsi, atau lainnya.
- Kurangi ketergantungan barang non-fisik. Anda juga dapat mengurangi jumlah aplikasi, file, maupun email yang dimiliki, sehingga dapat benar-benar focus pada hal-hal bersifat penting.
Melalui pengurangan perilaku konsumtif, fokus pada kualitas, menghargai kesederhanaan, akan mampu membawa individu dalam beragam manfaat gaya hidup minimalis. Ini akan sangat baik untuk mengurangi stress hingga kecemasan serta dampak positif lainya.