Mengasah Bakat Anak Sejak Dini, Hal Ini Penting Diupayakan

Mengasah Bakat Anak Sejak Dini, Hal Ini Penting Diupayakan

Mengasah bakat anak sejak dini merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh orang tua sebelum anak-anak mulai masuk dunia kerja. Sedangkan mengasah bakat tersebut harus dilakukan sejak kecil.

Pada kenyataannya sekarang ini masih banyak orang tua tidak memahami potensi anak untuk masa depannya. Para orang tua cenderung memaksakan kehendaknya untuk mengikuti pilihannya sendiri, sehingga anak terkesan terpaksa, kebanyakan orang tua terdahulu.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengasah Bakat Anak?

Tentu ada upaya-upaya perlu dilakukan untuk mengasah bakat sejak dini, sehingga anak bisa fokus terhadap bidang yang dikuasainya. Peran orang tua sangatlah penting dalam hal tersebut, sehingga beberapa hal berikut perlu Anda perhatikan.

  1. Perhatikan Ketertarikan Anak Terhadap Sesuatu

    Tanpa memperhatikan ketertarikan anak terhadap minat tertentu, orang tua tidak akan tahu apa yang menjadi bakatnya. Terlebih si anak sendiri belum berpengalaman atau tahu menahu hal-hal umum terkait bakatnya tersebut.

    Oleh sebab itu, untuk mengasah bakat anak, orang tua perlu mengamati hal-hal kecil. Misalnya saja ketika anak kerap bermain drama atau gemar menyanyi maupun menggambar. Hal kecil seperti itu dapat menunjukkan apa yang menjadi bakatnya.

    Apabila si anak gemar menggambar sebuah rumah, maka setidaknya dirinya memiliki ketertarikan dalam bidang arsitektur. Maka sebagai orang tua, Anda perlu membeli beberapa referensi yang berhubungan dengan arsitektur, seperti miniatur atau buku-buku bergambar rumah.

  2. Berikan Wawasan Umum Terkait Bakat Anak

    Memberikan wawasan umum terkait bakat anak juga merupakan cara bagaimana mengasah bakat anak sejak dini. Untuk memberikan wawasan seperti ini sebenarnya cukup sederhana, di mana hanya perlu mengajak ke tempat-tempat tertentu.

    Misalnya saja ketika anak Anda terlihat memiliki bakat sebagai seorang arsitek dengan kebiasaannya membuat rumah sesuai imajinasinya, maka bisa jalan-jalan di daerah yang penuh rumah. Bukan hanya sekadar melihat rumah saja, melainkan memasukinya.|

    Tentu tidak sembarang bangunan bisa dimasuki seperti rumah pada umumnya, Anda juga bisa mengunjungi rumah adat-adat tempat wisata. Jelaskan sedikit tentang keberadaannya dan ajak untuk berkomunikasi terkait tata rumah tersebut.

  3. Cari Pembimbing yang Dapat Meningkatkan Bakat Anak

    Hampir rata-rata seseorang yang ingin mendalami bakat anak selalu membutuhkan orang berpengalaman seperti les musik, melukis, menari, dan lain sebagainya. Lalu, bagaimana jika si anak ingin menjadi seorang arsitek?.

    Sebagai orang tua, tentunya bisa memanggil seseorang yang ahli dalam bidang ini arsitek misalnya, minta instruktur untuk mengajarkannya dari hal-hal mendasar. Misalnya saja bagaimana caranya membuat gambar 3 dimensi, menggunakan aplikasi, dan lain sebagainya.

    Hal-hal mendasar mengasah bakat anak seperti ini apabila dilakukan sejak dini atau sekitar usia 9 sampai 10 tahun, maka nantinya akan ia ingat sampai dewasa. Memang pada dasarnya usia-usia itu lebih mudah menghafal sesuatu dibandingkan saat dewasa.

  4. Berikan Bacaan Terkait Minat Anak

    Barulah setelah memasuki bangku SMP, si anak perlu dicarikan buku-buku referensi untuk mengasah bakat. Misalnya saja ketika si anak tertarik dengan bidang arsitektur, maka bisa memberikan buku-buku yang berhubungan dengan bakatnya tersebut.

    Rekomendasi buku-buku tersebut bisa seputar sejarah rumah adat tertentu, material pembangunnya, dan banyak lainnya. Dengan begitu, sedikit demi sedikit si kecil sedikit memahami tentang bidangnya, bahkan mendapatkan imajinasi baru di gambar-gambar miliknya.

    Sedangkan ketika dirinya lebih berbakat sebagai seorang pemusik, maka bisa mengenalkan buku-buku tentang musik klasik atau menyaksikan video tentang musik tersebut. Bisa Anda selipkan sedikit buku-buku tentang sejarah musisi legendaris dalam konotasi positif.

  5. Kenalkan Tokoh-tokoh Besar yang Sesuai dengan Bakat

    Mengenalkan tokoh-tokoh besar sangat penting dalam mengasah bakat anak, sehingga dapat memberikan semangat untuk si kecil. Kebanyakan dari biografi para tokoh besar sangatlah inspiratif, sehingga semangat anak semakin meningkat.

    Dalam hal ini orang tua juga tetap memandunya dan memberikan penjelasan-penjelasan secara garis besar perjuangan tokoh tersebut. Pastikan orang tua siap menjawab setiap pertanyaan si anak secara sederhana dan mudah dimengerti.

  6. Hindari Over Kritik

    Seringkali para orang tua melakukan kesalahan cukup fatal dalam upaya mengasah bakat anak dengan melakukan kritik berlebihan. Apalagi bakat anak tersebut tidak dikuasai orang tua dan meminta anak untuk selalu ikut arahan orang tua. Hal semacam ini jangan sampai terjadi, tugas orang tua memang mengarahkan, namun bukan berarti memaksakan apa sudah menjadi minat positifnya.

    Salah prosesnya, Anda harus menghindari untuk melakukan kritik secara berlebihan. Memberikan pujian terhadap pencapaiannya justru jauh lebih baik, sedangkan ketika si anak melakukan kesalahan, orang tua barulah mengarahkan agar ia koreksi sendiri. Sebagai contoh ketika si anak gemar bermusik.

    Apabila ada nada-nada sumbang atau false, maka orang tua bisa mengatakan “coba nak pakai nada ini”, lalu katakan kembali “apakah lebih enak didengar?”. Cara ini bisa sembari membandingkan dengan suara musik yang sedang ditirunya.

Sebenarnya mengasah bakat si kecil tidak selalu sulit, hanya saja ketelitian dan kesabaran menjadi tantangan tersulit. Oleh sebab itu, orang tua harus menyadari sejak dini kemampuan anak dan berusaha untuk terus mengasah bakat anak tersebut.

Amanda Kayshila