Cara Efektif Mengajarkan Sikap Toleransi Anak di Sekolah

Cara Efektif Mengajarkan Sikap Toleransi Anak di Sekolah

Sikap toleransi anak tidak hanya diajarkan di lingkungan rumah saja namun pada lingkungan sekolah juga. Toleransi merupakan sikap terbuka untuk menghormati dan menghargai semua perbedaan antar individu dari berbagai hal.

Namun perlu diperhatikan karena toleransi menghargai berbagai perbedaan namun bukan berarti tentang hal-hal buruk juga. Seseorang harus memperlakukan orang lain dengan baik dari segi perkataan maupun perbuatan mereka.

Dengan adanya toleransi tersebut maka akan meminimalkan tingkat kekerasan dan kejahatan pada lingkungan sekolah. Serta memberikan rasa nyaman dan aman kepada seluruh warga sekolah dalam menempuh pendidikan terbaiknya.

Pentingnya Sikap Toleransi Anak di Lingkungan Sekolah dan Cara Mengajarkannya

Mengingat pentingnya sikap toleransi anak pada lingkungan sekolah maka sebagai guru dan orang tua harus senantiasa mengajarkan hal ini. Lantas bagaimana cara mengajarkan pada anak-anak, silahkan simak beberapa caranya berikut ini.

  1. Ajari Anak Tidak Membeda-Bedakan Teman

    Setiap orang itu pribadi yang unik dan menarik dengan berbagai perbedaan serta ciri khas berbeda-beda. Maka sikap toleransi anak tidak boleh membeda-bedakan antara satu satu teman dengan teman lainnya meskipun memiliki ciri fisik berbeda.

    Contoh sederhana ada anak-anak berkulit putih dengan berkulit hitam hal ini tidak boleh dibedakan dalam hal berteman. Bisa dimulai dari guru untuk memberikan perlakuan sama kepada semua muridnya meskipun warna kulitnya berbeda.

    Contoh lain ada yang beragama Kristen di sekolah dengan mayoritas Muslim tentu harus dirangkul untuk bermain bersama. Karena sekolah adalah tempat menempuh pendidikan secara umum dan di Indonesia terdapat 6 agama resmi diakui nasional.

  2. Disiplin Terhadap Aturan Sekolah

    Mengajarkan anak-anak disiplin terhadap aturan yang ada di sekolah merupakan cara terbaik belajar sikap toleransi anak. Karena jika mereka terbiasa taat terhadap aturan sekolah maka akan terbiasa menghargai aturan yang dibuat oleh orang lain.

    Apalagi aturan tersebut terkadang membuat tidak nyaman namun dengan berat hati harus terpaksa diikuti demi kebaikan bersama. Misalnya saja sudah ditentukan jam istirahat pada pukul 09.00 maka sebelum waktu tersebut harus bisa bersabar belajar didalam kelas.

    Jika melanggar keluar kelas untuk bermain-main maka akan mendapatkan hukuman dari guru kelas dan hal ini berlaku untuk seluruh siswa. Tidak ada perbedaan status atau hal-hal lain ketika memberikan hukuman bagi siswa yang melakukan kesalahan atau melanggar aturan.

  3. Belajar Kerjasama dari Berbagai Permainan

    Toleransi adalah sikap mau terbuka dan selalu bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru dalam dunia pendidikan. Maka cara terbaik untuk menumbuhkan semangat ini adalah melalui permainan menyenangkan demi melatih kerjasama.

    Guru bisa mengajak para murid untuk bermain bersama didalam kelas dengan membagi kelompok secara acak. Setiap anggota kelompok harus bekerjasama jika ingin menang meskipun dalam satu kelompok tersebut terdiri dari banyak siswa.

    Tidak ada alasan untuk memilih teman dalam satu kelompok karena ditentukan secara acak dan mau tidak mau wajib bekerja sama. Jika kelompok tersebut tidak kompak dan tidak memiliki sikap toleransi anak maka akan dengan mudah dikalahkan oleh kelompok lain.

  4. Tanamkan Sikap Menghargai dan Menghormati Orang Lain

    Cara lain mengajarkan sikap toleransi anak yaitu dengan menanamkan sikap menghargai dan menghormati orang lain. Hal ini sangat sederhana namun manfaat yang dirasakan pada perkembangan sifat anak-anak sungguh luar biasa.

    Contohnya saja ketika ingin mengajak teman bermain bersama namun tidak memaksa apalagi sampai melakukan kekerasan. Memberikan kebebasan kepada teman untuk menentukan sendiri permainan yang ingin dilakukan sehingga tidak ada tekanan dalam lingkungan sekolah.

    Contoh lain ketika ada teman berbeda agama dan hendak melakukan ibadah maka diberikan waktu untuk melaksanakannya. Bukan malah menghina, mengejek, menganggu bahkan membuly karena hal itu bukan sebuah sikap tentang penerapan toleransi.

  5. Belajar dengan Memakai Media Gambar

    Selain dengan permainan masih ada cara untuk mengajarkan sikap toleransi anak kepada anak-anak di sekolah. Caranya yaitu memanfaatkan media gambar seperti menggambar tentang apa saja perbedaan setiap orang yang harus dihargai.

    Seperti perbedaan dari ciri fisik antar satu teman dengan lainnya, perbedaan budaya, perbedaan pendapat dan banyak lainnya. Jika anak-anak memahami betul mengenai berbagai perbedaan yang ada tentu tidak akan lagi mempermasalahkan hal tersebut.

    Ajak anak-anak menggambar poster mengenai berbagai macam bentuk perbedaan tersebut kemudian tempelkan pada dinding kelas. Semakin banyak jenis poster perbedaan dari segi agama, jenis kelamin, suku, budaya, kemampuan, warna kulit dan lainnya maka semakin bagus.

  6. Belajar dari Kesalahan yang Sudah Dilakukan

    Toleransi bukan sekedar sikap menghargai saja namun keterbukaan untuk mengakui setiap kesalahan yang sudah dilakukan. Dari kesalahan tersebut anak-anak diajarkan mencari hal positif agar tidak melakukan kesalahan yang sama nantinya.

    Misalnya ketika anak-anak mengejek teman lainnya maka guru menegaskan kalau hal tersebut adalah sebuah kesalahan. Bukan malah membiarkannya dan menganggap sebagai permainan anak kecil namun harus menunjukkan kalau hal tersebut tidak boleh dilakukan.

    Jika sudah mengetahui kalau hal tersebut merupakan sebuah kesalahan maka mereka tidak akan melakukan hal yang sama. Mengajarkan sikap toleransi anak bukan hal sulit jika dilakukan sedini mungkin untuk membentuk sikap dan mental saling menghargai.

Gita Elmira