Fakta Bau Mulut yang Perlu Anda Ketahui
Agar tidak terjebak dengan mitos yang menyesatkan, ada baiknya untuk mengetahui fakta bau mulut. Masalah satu itu adalah keluhan dialami siapa saja. Penyakit ini yang dalam istilah medis disebut halitosis merupakan keluhan yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri.
Keluhan ini bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita. Tentu saja situasi ini tidak menyenangkan. Umumnya disebabkan oleh kebersihan gigi yang buruk. Namun kendala tersebut dapat diatasi dengan lebih memperhatikan kesehatan mulut dan melakukan perubahan gaya hidup sederhana.
Beberapa Fakta Bau Mulut yang Perlu Diketahui
Agar tidak terjebak pada mitos-mitos akan menyesatkan seseorang, berikut beberapa fakta menarik seputar bau mulut patut Anda ketahui:
1. Siapapun bisa menderita bau mulut
Masalah ini bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Namun, risiko penyakit ini lebih tinggi terjadi pada orang dewasa dan lanjut usia. Selain itu, wanita diketahui memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah mulut dibandingkan pria. Namun salah tersebut bisa Anda cegah dengan rutin menggunakan obat kumur.
2. Bau tidak hanya berasal dari rongga mulut
Tahukah Anda kalau masalah ini tidak hanya berdampak pada rongga saja? Faktanya, masalah tersebut juga bisa terjadi sebagai efek samping dari konsumsi obat-obatan dan kondisi medis tertentu. Seperti gangguan pernapasan, infeksi saluran pencernaan, dan diabetes. Fakta bau mulut ini diketahui bahwa bakteri memakan lendir, partikel makanan, dan sel jaringan mati.
Untuk menyerap nutrisi, bakteri harus memecahnya menjadi molekul yang lebih kecil, misalnya protein menjadi asam amino dan asam amino tersebut dipecah lagi menjadi molekul yang lebih kecil lagi. Beberapa produk tersebut menimbulkan aroma tidak sedap di dalam rongga. Molekul yang menyebabkan masalah tersebut antara lain hidrogen sulfida dan kadaverin.
Baunya dianggap tidak sedap oleh hidung kita. Mengonsumsi makanan tertentu seperti bawang merah dan bawang putih bisa menyebabkan masalah. Terlalu sedikit air dapat menyebabkan aroma tidak sedap. Menjadi kering kekurangan air liur, yang secara alami membersihkan mulut.
3. Bau menandakan penyakit dalam
Fakta bau mulut perlu Anda ketahui bahwa masalah ini berasal dari Streptococcus salivarius, bakteri menghasilkan gas belerang beraroma khusus, seperti hHidrogen sulfida (bau telur busuk) dan metil merkaptan (kubis busuk). Kedua gas tersebut disebabkan oleh penumpukan bakteri dan partikel makanan di bagian belakang lidah yang belum dibersihkan, sehingga tidak bisa dikatakan masalah ini merupakan indikasi adanya penyakit dalam.
4. Obat kumur menghilangkan bau
Journal of Clinical Periodontology melakukan penelitian untuk menguji efektivitas antimikroba, khususnya berkumur dengan obat kumur yang mengandung minyak esensial setelah 12 jam pemakaian. Oleh karena itu, obat kumur hanya menghilangkan aroma tidak sedap dalam waktu singkat.
Jika Anda ingin menggunakan obat kumur untuk mengatasinya, sebaiknya perhatikan jenis bahan yang dikandungnya. Fakta bau mulut beberapa jenis obat kumur yang mengandung alkohol dapat membuat rongga menjadi kering sehingga menimbulkan aroma tidak sedap. Kombinasi bakteri dan makanan busuk dalam rongga menimbulkan aroma tidak sedap.
Hal inilah yang pada akhirnya menjadi penyebab aroma tidak enak. Oleh karena itu, penyebab utama masalah ini adalah karena tidak menjaga kebersihan bagian tubuh tersebut secara menyeluruh. Selain itu, masalah ini sering kali dikaitkan dengan karang gigi, kerusakan gigi, radang, mulut kering, dan partikel makanan yang tersangkut di gigi.
5. Perawatan gigi secara teratur dan pola hidup sehat dapat mencegah bau
Perlu diketahui fakta bau mulut bila menyikat gigi dengan benar juga teratur dapat membantu menghilangkan partikel makanan serta plak yang menumpuk serta mencegah pertumbuhan bakteri di sepanjang gigi dan gusi. Hal ini juga dapat mengurangi risiko secara signifikan.
Mitos bau mulut selanjutnya berkaitan dengan kebiasaan scaling yang bertujuan untuk menghilangkan aroma tidak sedap. Faktanya, endapan dapat menghilangkan plak serta karang gigi yang tidak dapat dihilangkan dengan baik menggunakan sikat gigi dan benang gigi. Hasilnya, mulut menjadi bersih juga napas menjadi lebih segar.
6. Mengonsumsi probiotik membantu mengurangi bau mulut
Sebagai salah satu jenis bakteri baik, probiotik membantu menjaga kondisi kesehatan tubuh. Sebuah jurnal menjelaskan bahwa bakteri dan jamur hidup, jika diberikan dalam jumlah cukup, mampu menghilangkan aroma tidak enak. Fakta bau mulut untuk mengurangi bau tidak sedap, Anda bisa mengonsumsi yogurt, keju, atau sup miso yang kaya akan probiotik.
7. Menstruasi memicu bau mulut
Faktanya, menstruasi bisa menimbulkan masalah pada rongga tersebut. Kondisi ini terjadi karena fase menstruasi memicu penurunan kadar air liur. Selain itu, akibat meningkatnya kadar estrogen, gigi serta gusi menjadi rentan mengalami pendarahan sehingga menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada gusi. Oleh karena itu, kami menyarankan agar Anda berhati-hati saat membersihkan mulut menjelang tanggal menstruasi.
8. Xerostomia dapat memperparah
Xerostomia adalah istilah medis untuk mulut kering. Jika mengalami kondisi ini dalam jangka waktu lama, bakteri berbahaya dapat berkembang biak dengan cepat sehingga membentuk plak dan mengeras menjadi karang gigi. Karang gigi dapat menyebabkan masalah pada gigi dan gusi serta menyebabkan kesulitan bernapas ini adalah fakta bau mulut yang harus Anda ketahui agar rajin perawatan.