5 Jenis Buku untuk Kuliah yang Harus Calon Mahasiswa Ketahui

5 Jenis Buku untuk Kuliah yang Harus Calon Mahasiswa Ketahui

Biasnya mahasiswa sudah kenal dengan binder atau buku catatan yang berguna selama perkuliahan. Namun, selain binder atau buku catatan, calon mahasiswa harus tahu bahwa ada jenis buku untuk kuliah lain yang harus dimiliki atau persiapkan.

Buku-buku tersebut nantinya akan berguna sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar agar nilai Indeks Prestasi (IP) Anda bagus.

Nah, di bawah ini kami telah merangkum setidaknya lima jenis penunjang kegiatan belajar selama menjadi mahasiswa.

5 Jenis Buku untuk Kuliah yang Harus Dipersiapkan oleh Mahasiswa

Ketika Anda nanti telah resmi menjadi seorang mahasiswa di kampus idaman, maka ada lima tipe pegangan yang harus dipersiapkan adalah:

  1. Buku Ajar

    Selama proses pembelajaran di sekolah atau kampus, jenis buku untuk kuliah pertama ini memang sudah cukup akrab bagi siswa, mahasiswa, serta tenaga pengajar. Keberadaannya selama perkuliahan nanti adalah sebagai media komunikasi dosen dan mahasiswa.

    Beberapa nama bahan ajar ini di dalam dunia pendidikan adalah buku teks, paket, materi, serta panduan belajar.

    Bahasa yang tercantum di dalamnya lebih formal karena berguna sebagai pegangan. Walaupun beberapa mahasiswa sepertinya kurang cocok dengan gaya bahasa seperti itu, namun memang seperti itulah standar bakunya agar semua kalangan mahasiswa paham.

    Dalam penyusunannya, BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) menyatakan ada ada beberapa standar yang harus terpenuhi, yaitu:

    • Penulisannya harus bisa membentuk alir logika seperti rencana pembelajaran
    • Informatif dan mindful
    • Sebagai media transformasi belajar agar penggunanya lebih mandiri
    • Dapat membangun motivasi belajar penggunanya
    • Bahasanya jelas, tegas, relevan, serta mudah dipahami
    • Penyusunan berdasarkan kurikulum yang berlaku dari satuan pendidikan tersebut

  2. Modul

    Jenis buku untuk kuliah dalam bentuk modul ini biasanya sudah cukup familiar bagi kalangan mahasiswa. Modul adalah bahan ajar yang disusun oleh dosen selaku. pengampu mata kuliah bagi para mahasiswa di kelasnya.

    Modul tersebut bisa menjadi media belajar kelompok ataupun individu dengan pengemasan yang sistematis dan menarik, sesuai kurikulum di setia kampus.

    Kehadirannya cukup membantu karena hanya berisikan materi yang dibutuhkan oleh dosen dan mahasiswa, di mana pembahasannya sudah runtut sesuai serta sesuai cara mengajar dosen.

    Karena hanya berisikan materi yang sesuai dengan kebutuhan, maka modul biasanya lebih tipis daripada jenis buku untuk kuliah lainnya.

    Prinsip pesan pada modul antara lain adanya metode, evaluasi, mampu mengembangkan potensi, kemampuan, serta sikap asertif dari penggunanya. Selain itu, modul juga menjadi sarana agar penggunanya bisa mengeksplor kemampuan kognitif selama belajar.

  3. Buku Referensi

    Jenis buku untuk kuliah ketiga ini kehadirannya adalah media untuk mempermudah transformasi ilmu antara dosen dan mahasiswa. Di mana jenis referensi ini juga cukup banyak, seperti kamus, atlas, ensiklopedia, dan sebagainya.

    Jadi, bisa kalian lihat bahwa referensi ini bersifat sebagai tambahan untuk memperdalam suatu materi, sehingga tidak wajib.

    Beberapa ciri dari referensi tambahan dalam bahan pengajaran di kampus adalah:

    • Penulisannya berlandaskan kepada hasil penelitian
    • Banyak dipakai oleh dosen dan peneliti ketika mengajar atau sebagai sumber pembuatan modul
    • Menyediakan studi kasus serta melampirkan ilustrasi
    • Penulisan konten dan alur logika ilmunya secara ilmiah, sehingga beberapa mahasiswa mungkin merasa bosan atau sulit memahami maksudnya.

    Sama seperti bahan ajar maupun modul, penulisan referensi sebagai jenis buku untuk kuliah ini juga berpatokan kepada kaidah penulisan ilmiah.

    Untuk referensi yang khusus beredar dalam dunia pendidikan, maka hasil publikasinya harus memiliki nomor ISBN (International Standard Books Number) dan kemudian diedarkan ke kalangan dunia pendidikan.

  4. Diktat

    Sama seperti ketiga jenis penunjang pembelajaran di atas, diktat juga termasuk sering berguna ketika proses belajar-mengajar dalam perkuliahan.

    Diktat adalah sebuah catatan tertulis dari dosen atau pakar dalam sebuah ilmu pengetahuan, sehingga yang biasanya menulis diktat adalah dosen atau penulis spesialis. Sebenarnya diktat juga cukup mirip dengan modul pembelajaran, yang tercantum pada poin kedua sebelumnya.

    Beberapa tujuan dalam penulisan diktat ini antara lain:

    • Sebagai bahan ajar yang menyesuaikan dengan ketentuan kurikulum sekaligus mempertimbangkan kebutuhan mahasiswa, baik secara karakteristik materi hingga lingkungan sosial
    • Membantu mahasiswa memperoleh alternatif bahan pengajaran selain bahan ajar atau referensi yang telah ditentukan
    • Membantu dosen dalam melaksanakan pembelajaran di kelasnya

  5. Binder atau Catatan

    Terakhir, sudah pasti Anda perlu menyiapkan media untuk mencatat informasi pembelajaran atau untuk keperluan lainnya. Kebanyakan mahasiswa sudah menggunakan binder, karena praktis dan dapat memuat lebih banyak catatan mata kuliah.

    Di tengah teknologi sekarang ini, beberapa orang juga memilih melakukan pencatatan menggunakan fitur note atau aplikasi yang ada pada tablet atau smartphone. Pilihan tersebut nantinya bergantung kepada preferensi Anda saja.

Setelah tahu sekitar lima tipe buku tersebut, maka ke depannya saat memulai kehidupan sebagai mahasiswa baru, Anda tidak akan kebingungan lagi ketika harus mempersiapkan salah satu dari lima jenis buku untuk kuliah tersebut.

Gita Elmira