Anemia Pada Ibu Hamil Berbahaya Tapi Bisa Dicegah

Anemia Pada Ibu Hamil Berbahaya Tapi Bisa Dicegah

Kondisi anemia pada ibu hamil pastinya akan berdampak besar bagi kesehatan ibu dan bayinya. Kalau tidak segera diatasi maka kondisinya tentu semakin tidak baik bagi kesehatan. Sehingga segala risikonya bisa terminimalisir sejak awal. Jadi sangat penting Anda melakukan cek kadar Hb terutama sebelum masa hamil untuk pencegahan.

Kondisi ini penting untuk diketahui agar Anda bisa melakukan tindakan pengobatan. Lebih baik dilakukan saat masa persiapan kehamilan. Harus segera dilakukan karena efeknya akan mengganggu kesehatan bayi dan ibu sendiri. Jadi Anda tidak boleh menyepelekan masalah anemia ini di masa kehamilan. Bahkan stunting yang terjadi pada anak bisa berawal dari kondisi anemia pada ibu hamil.

Perhatikan Gejala Anemia Saat Hamil

Saat kondisi anemia sudah cukup berat maka akan lebih terlihat gejalanya. Walaupun kadang mirip seperti gejala hamil umumnya. Rasa lemas terus-menerus akan Anda rasakan saat anemia. Coba perhatikan pasti ada dampak lain seperti sakit kepala hingga sesak napas. Penderita anemia punya tanda khusus, yaitu terlihat pucat seperti sakit.

Inilah cara mudah mengenali orang yang terkena anemia. Apalagi kalau ada anemia pada ibu hamil maka tindakan pengobatan harus cepat Anda lakukan. Penyebab anemia yang jarang disadari ternyata adalah hamil kembar. Mengalami anemia sejak remaja akan tingkatkan risiko dan komplikasi kehamilan.

Untuk itu, perlu adanya edukasi pemenuhan nutrisi persiapan kehamilan sejak remaja. Cara pencegahan terbaik anemia pada ibu hamil adalah pemeriksaan darah keseluruhan saat hamil. Bukan hanya di awal kehamilan, tetapi harus ada pemeriksaan ulang. Dengan begitu lebih mudah untuk mengobatinya nanti.

Penyelamat kondisi anemia adalah zat besi dan asam folat yang harus dipenuhi dengan baik. Walaupun kebanyakan orang baru memperbanyak konsumsinya saat sudah tahu hamil. Bahkan masih ada juga yang menyepelekan konsumsi dua zat hebat itu.

Anemia Pada Ibu Hamil Efeknya Negatif untuk Kesehatan

Anda perlu tahu dalam kondisi anemia sebabkan suplai oksigen akan menurun. Dari kondisi ini akan muncul masalah lainnya dalam kesehatan tubuh. Anda bisa saja mengalami kelahiran prematur kalau itu sampai terjadi. Kebanyakan ibu anemia akan lahirkan bayi dengan berat badan rendah. Berat bayi rendah itu kalau masih kurang dari 2,5 kg. Saat berat badannya kurang maka bisa bisa alami sesak napas, risiko infeksi, dan hipoglikemia.

Ternyata bayi juga bisa mengalami anemia jika dikandung dalam kondisi yang sama. Pertumbuhan anak pasti nantinya akan terganggu karena hal itu. Begitu juga dengan kemungkinan kerusakan otak, masalah jantung, dan kematian anak. Kalau sudah begitu maka hasilnya sangat fatal bagi bayi. Setelah melahirkan, ibu anemia bisa alami perdarahan. Tentu saja karena oksigen ke bagian rahim masih kurang saat sel darah merahnya kurang.

Dengan begitu otot rahim akan sulit berkontraksi saat proses lahiran. Pembuluh darah terbuka di bagian plasenta akan sebabkan perdarahan. Bahkan perdarahan ini sulit berhenti sampai beberapa waktu setelah melahirkan. Jika Anda sudah alami anemia pada ibu hamil risiko penyakit lain mungkin akan datang satu persatu. Ketika membiarkannya terus terjadi maka dampaknya sangat buruk bagi ibu dan bayinya nanti.

Melakukan langkah pencegahan anemia sedini mungkin akan bermanfaat jangka panjang. Gizi remaja harusnya sudah memperhatikan tentang pemenuhan zat besi. Pasti Anda ingin hamil dengan mudah dan sehat, jadi jangan abaikan pencegahan tersebut. Anemia sejak kecil akan ganggu perkembangan anak ke depannya. Berat badan cenderung sulit naik selama pertumbuhan anak. Termasuk saat proses belajar makan juga akan jadi makin sulit.

Minimalkan Anemia Pada Ibu Hamil

Pola hidup sehat akan jadi langkah tepat untuk Anda mengatasi masalah anemia terutama saat hamil. Langkah itu akan bantu meningkatkan kadar Hb selain konsumsi suplemen. Pastinya nanti akan ada manfaat kesehatan lain Anda rasakan.

  • Perbanyak konsumsi sumber asam folat seperti jus jeruk, kacang tanah, alpukat, dan sayuran hijau.
  • Tingkatkan makanan dengan kandungan zat besi tinggi. Konsumsi ayam, kacang-kacangan, brokoli, dan bayam bisa bantu tingkatkan kadar Hb. Sehingga tidak selalu harus pakai suplemen tambahan.
  • Biasanya dari dokter kandungan Anda juga akan mendapatkan suplemen tambahan untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat.
  • Mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin C tinggi. Vitamin dari sumber makanannya langsung seperti buah-buahan akan lebih baik.
  • Vitamin B12 akan bantu pembentukan sel darah merah. Perhatikan pemenuhan sumber vitamin ini dengan baik termasuk dari udang, keju, dan susu agar pemenuhannya optimal.
  • Pastikan untuk menjaga jarak kehamilan dengan baik. Semakin dekat jarak kehamilan risiko anemianya juga besar, termasuk kalau jaraknya lebih dari 10 tahun.

Dampaknya akan makin besar kalau Anda coba memperbaiki pola makan dan hidup sehat. Jangan cuma bergantung pada suplemen tambahan. Kalau pola hidup berubah sehat, tidak hanya cegah anemia, tapi tubuh pasti jadi lebih sehat. Jangan mengabaikan efek jangka panjang dari masalah anemia bagi ibu dan bayi. Untuk itu, anemia pada ibu hamil memang butuh perhatian khusus dalam mengatasinya secara tepat tentunya.

Friska Ardilla